Thursday, April 30, 2009

"Demam Facebook"

Ngomong-ngomong Facebook yang lagi naek daun,udah pada punya acount FB blom yach?...
Tapi kya nx hari gini blm punya facebook ?
capek dech...udah taon 2009 ni guys. gak usah terllu gaptek-lh.
Dari anak kecil ampe yang tua2, baik itu guru, pegawai bahkan pejabat di sela-sela kegiatan rutinitas sehari-hari pasti di sempatkan untuk membuka acount FB yang bisa di akses di mana-mana termasuk menggunakan HP.
Kata yang lagi demam facebook kalo seharian gak ktmu yang nama nx facebook serasa gak lengkap hidup ini,
he....

Namun sayang x yach, kadang-kadang kemudahan dan kecanggihan teknologi yang di ciptakan g bisa di manfaatkan pada tempatnya.Facebook yang merupakan sebuah situs yang di gunakan sebagai sarana bertemanan atau menjalin ikatan yang lebih dekat di dunia maya sering di salah gunakan.
Lihat aja baru-baru ini seorang wanita di swiss yang di pecat dari kerjanya gara-gara nyuri waktu kerja untuk membuka acount facebook punya dia.
Apa teman-teman mau seperti ini rela kehilangan kerja demi facebook, sementara untuk mencari kerja di masa sekarang ini lumayan susah.

Bahkan tidak bisa di pungkiri lagi gara-gara facebook, nilai ujian kita bisa jadi down. Hal ini di karenakan tidak bisa memanfaatkan moment-moment yang tepat untuk bermain Facebook, sehingga kewajiban kita sering terabaikan. Bukan hanya pada para pelajar hal ini terjadi, tapi pada orang yang sudah berkerjapun masih sering terjadi.

Hal tersebut terjadi karena para pengguna Facebook memiliki waktu belajar yang jauh lebih sedikit dibandingkan yang tidak menggunakan Facebook. Kalau menurut saya, nilai ujian yang  rendah bukan karena Facebooknya tapi lebih kepada para pengguna yang tidak menggunakan waktu dengan baik. Nah, kalau masalahnya waktu, hal ini tidak hanya terjadi pada pengguna Facebook saja, tetapi juga bisa terjadi pada orang lain yang waktunya lebih banyak terpakai pada friendster, YM, chatting, blog, ekstrakulikuler, olahraga, pekerjaan, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Juga bisa karena kebanyakan pacaran, bengong, nge-game, dan lain-lain.
"yang ngerasa minta ma'af yach, he....." gak da maksud qo'

Kalo teman2 da tanggapan laen tuangkan aja yach?.......
Reade More...

SBY masuk dalam 100 Tokoh paling berpengaruh di dunia versi TIME

salut buat pak SBY,
Siapa yang tidak bangga memiliki presiden yang bisa masuk dalam 100 Tokoh paling berpengaruh di dunia versi majalah TIME (TIME's 100 The Most Influential People).Pada tahun 2009 ini Nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak laen merupakan presiden Indonesia masuk sebagai salah satu dari 100 tokoh yang berpengaruh di dunia. SBY masuk dalam TIME 100 merupakan bukti bahwa kinerja SBY selama ini telah membuahkan hasil yang positif karena itu rakyat Indonesia harus ikut bangga karena Presiden Indonesia masuk dalam TIME 100.
Namun itu bukanlah akhir dari segalanya karna di dalam negeri ini masih banyak yang harus di selesaikan.

Setiap tahunnya TIME telah merilis daftar 100 tokoh berpengaruh di dunia pada tahun 2009 ini, TIME 100 kembali merilis 100 tokoh berpengaruh di dunia. Namun Nama Presiden SBY yang sempat tidak tercantum di polling 203 finalis TIME 100 pada beberapa waktu lalu telah membuat banyak perhatian di kalangan masyarakat dan beberapa kalangan pejabat, tapi akhirnya kali ini SBY terpilih masuk TIME 100 sebagai kategori Leaders & Revolutionaries.

Selain SBY, tercatat juga PM Inggris Gordon Brown, Menlu Hillary Clinton, dan Presiden Barack Obama.Daftar lengkap tokoh-tokoh yang masuk dalam penghargaan TIME tersebut akan dimuat pada 1 Mei 2009.

"Times 100" menampilkan orang-orang dari seluruh dunia yang paling berpengaruh di bidangnya masing-masing.Maka itu tidak diragukan lagi bahwa orang nomor satu di indonesia ini bisa membawa nama Indonesia bertaraf internasional. Moga nnt pak SBY bisa mimpin negeri ini lagi supaya bangsa ini lebih maju dari keterpurukan selama ini.
Merdeka Indonesia......

Kita semua kapan yach bisa masuk 100 orang berpengaruh di dunia ???
( versi blogger x ya?...)

Reade More...

Wednesday, April 29, 2009

Antara Blog dengan Web

Ada apa ya antara Blog dengan Web ???


Sepertinya ada yang seru aja ni antara dua Site ini,
Mungkin diantara kita masih ada yang ragu antara Blog denganWebsite, Menurut saya itu wajar saja, karena setiap hari pasti ada saja orang yang baru menggunakan internet,
Bagi yang udah lama di dunia maya atau yang udh mahir tentang masalah ginian pasti udah taukan perbedaan antara kedua Site ini ? tapi belum tentu bagi teman-teman kita yang masih awam di dunia maya seperti saya sendiri he….
Kemaren sempet menjadi bahan perdebatan antara saya dengan teman yang minta di buatin Website, trus iseng2 dy tanya “menurut mas Apa sih bedanya web dengan blog? Keduanyakan sama-sama tulisan yang di upload ke internet-kan ” katanya.


Tapi sebelum tau apa perbedaan antara keduanya itu lebih enak klo kita tau dulu apa itu blog n apa itu website.

Blog itu apa yach ?...
Menurut Wikipedia Blog merupakan singkatan dari "Web Log" adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.

Trus Apa itu Web Site?
Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site) adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi "akar" (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi "beranda", "halaman muka"), dan biasanya disimpan dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis. Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat elektronik (e-mail), dan lain-lain.

Klau arti dari Blog atau Website sendiri udah kita ketahui maka bisa kita simpulkan perbedaan antara keduanya. Tapi menurut Sepengetahuan saya yang membedakan antara Website dengan Blog itu adalah fungsinya. Biasanya kalo blog itu berfungsi sebagai media pengupload tulisan-tulisan kita ke internet agar bisa di baca oleh orang laen. Sedangkan Website itu sendiri banyak sekali fungsinya.Yang jelas blog sudah pazti website, dan website sendiri he…belum tentu blog.ah bikin nambah bingung aja nich.
Dari blog maupun web memiliki persamaan yaitu antara Blog dengan Website Kedua-duanya memiliki alamat “URL”.

Namun pada dasarnya web dengan blog sama saja, yaitu media yang digunakan sebagai media informasi di dunia maya. Hanya saja web lebih merupakan sesuatu yang otentik milik pribadi dengan memiliki domain (alamat) pribadi dan disimpan di hosting (server) yang dibayar secara pribadi (seperti menyimpan baju di lemari sendiri), sedangkan blog merupakan sesuatu yang otentik milik pribadi tetapi dengan domain (alamat) yang digabung dengan milik orang lain, dan disimpan di hosting (server) milik orang lain pula (seperti menyimpan baju di loker stasiun). Anda tidak akan pernah mengetahui sampai kapan blog tempat menyimpan informasi Anda itu akan eksis, tetapi apabila Anda menggunakan web maka Anda mengetahui kapan batas waktu penggunaan dan perpanjangan domain dan hosting untuk penyimpanan informasi Anda tersebut. Lebih aman, nyaman, dan dipercaya oleh pelanggan dan calon pelanggan.

Pernah gak sieh terfikir Apa gunanya Website / Blog itu? Kalo menurut dari yang ada di lapangan, Website / Blog dapat kita gunakan untuk mempromosikan usaha kita, bahkan mempromosikan diri kita ( he…kirain barang pa?...) de el el, pokoknya banyak dech.
Website bisa kita samakan dengan tempat kita jualan yang tak pernah tidur.
Kkwkwkwkkwk (emang nx Tuhan ya…)

Ada yang bisa kita nilai antara blog dan web yaitu di Setiap artikel yang dibuat pada blog bisa di beri kotak komentar jadi siapapun bisa meninggalkan komentar pada artikel atau bahan bacaan yang di baca.hal inilah yang membuat Pembaca blog bisa langsung berkomunikasi dengan pemilik atau penulis blog. Biasanya pengunjung yang mengakses website hanya bisa membaca atau mengambil / mendownload beberapa content yang disediakan pemilik website. Tapi pemilik website tidak memberikan fasilitas untuk memberikan komentar.

Tapi masih penasaran nich, klo menurut teman2 gmana yach?...Comment dunk bagi2 ilmunya

Sumber : Wikipedia

Reade More...

Tuesday, April 28, 2009

Awas Dipecat Gara-gara Facebook


Hati-hati kecanduan situs jejaring sosial face book. Bisa-bisa anda kehilangan pekerjaan seperti yang dialami seorang wanita di Swiss.

Ceritanya wanita yang identitasnya dirahasiakan itu meminta izin pada bosnya karena menderita sakit migrain. Wanita itu mengaku terlalu pusing untuk berada di depan komputer dan harus berbaring di ruangan gelap untuk meredakan sakit kepalanya.

Namun, perusahaan tempat wanita itu bekerja menemukan wanita itu membuka-buka acount facebook miliknya. Ia pun dituduh sebagai pembohong dan dipecat.

Wanita itu membela diri. Ia mengaku mengakses facebook via handphone miliknya di atas tempat tidur.

Ia pun mencurigai perusahannya telah membuat seorang kawan fiktif yang di-add dalam acountnya. Lewat 'kawan' inilah perusahaan bisa tahu aktivitas wanita ini.

Dugaan ini diperkuat karena 'kawan' tersebut mendadak hilang setelah ia dipecat.

Namun perusahaannya tidak mau ambil pusing. Mereka beralasan, siapapun yang cukup sehat mengakses facebook, berarti cukup sehat juga untuk bekerja di depan komputer.


Sumber : Detik.com
Reade More...

Saturday, April 25, 2009

Instalasi Office 2007

Terkadang di kantor atau dimanapun kita berada terasa begitu mudahnya menggunakan software2 yang sudah terinstal rapi,tapi pernahkah kita terfikir bagaimana cara menginstalnya ?
Sepertinya hal itu merupakan hal yang sepele, karna kita sering menganggap menginstal itu adalah gampang. tapi pernahkah kita melakukannya untuk pertama kalinya tanpa bantuan orang laen. Nah dari itu saya terfikir untuk memberi sedikit pengalaman bagaimana cara menginstal MS.Office 2007.

Berikut adalah langkah-langkah bagaimana menginstal Office 2007 :
  • Pertama masukkan Cd instalasi Microsoft Office 2007 ke CD-ROM, tapi perlu kita ketahui juga klo kita mau menginstal Office 2007 ini kita harus melihat spesifikasi komputer yang kita gunakan. dalam hal ini kita menggunakan minimal Windows Xp Sp2 jadi kalau di komputer kita terinstall Windows Xp Sp 1 Maka kita tidak akan dapat menginstall Office 2007 ini.Selanjutnya akan muncul tampilan seperti berikut :


  • Masukkan Product Key / Serial Number pada kolom yang sudah di sediakan, apabila Product Key yang kita masukkan benar maka akan muncul tanda centang di sebelah kanan, selanjutnya tekan Continue.


  • Setelah itu Kita akan dihadapkan pada tampilan "Choose the installation you want" disini kita dapat memilih :
  1. Install Now : Kalau kita memilih pilihan ini maka kita akan menginstall paket defaultnya Office 2007 tanpa bisa memilih paket yang kita inginkan.
  2. Customize : Kalau kita memilih pilihan ini maka kita dapat memilih paket software apa saja yang akan kita install.



  • Setelah kita pilih instal maka akan muncul layar berikut, trus kita beri centang pada kotak kecil itu.lalu klik continue


  • Biarkan Proses Instalasi berjalan, tunggulah beberapa menit. Semakin tinggi spesifikasi komputer yang kita gunakan maka semakin cepat pula proses instalasi.

  • Instalasi telah selesai dan selanjutnya kita tekan tombol Close. Aplikasi Microsoft Office sudah bisa kita gunakan. Untuk membukanya kita lewat Start --> All Program --> Cari Microsoft Office --> dan pilih program Office yang akan kita jalankan, misalnya Word, Exell, atau Power Point atau yang laen nx.


Selamat ya.........
Reade More...

Friday, April 24, 2009

Enaknya Nasi Goreng "Pataya"

mungkin ni udh sindrom x yach
he...
kya orang kecanduan narkoba pla awak nie.


g ah ni cuma,kepengen aja sie.
alna ketagihan makan nasi goreng pataya di malay kmrn
yach skali plng ke sini nyari warung yang ada nasi pataya nx g ktmu2.
untung ja tmen q yang baek ni,blng klo di salah satu rumah makan di sni
ada makanan yang selama ini di cari.

tanpa banyak tingkah lagi q samperin tuch tempat
rupanya bener,
akhirnya kesampaian juga keinginn ini.
Tapi tadi sempet kesel juga sih
alna nunggu nx lama buanget
koki nx sie cuma satu,g mw ngajak aq tuk masak
kan aq pinter masak
he.....(masak mi rebus x ya?...)

Ni sambil nulis aq ngerasain enk nx pataya
ternyata enk juga yach
walaupun g se'enk waktu di malay.

tp udh dlu ya critanx mw ngabisin makann dulu nich
udh laper dari tadi blm makn malam.


Reade More...

Thursday, April 23, 2009

Capek masang spanduk

Beberapa hari ini tiada kata laen,selaen kata sibuk dan capek.
semua pekerjaan saya yang sudah tersusun dengan scedule yang rapi
eh rupanya berantakan lagi.
yach tapi gimana lgi lh, bukan karna orang laen
tapi karna da tugas yang emg udh biasanx di kerjakan ma aku.
n itu bkn bagian tmn2 yang laen
untuk masa skrg ini setiap hari harus promosi dan promosi
cuma klo promosi secara formal aq tuch g pernh ikutan
alna aq tu maen nx di blakang panggung
he,,,,

maksudnx klo promosi yang formal tu
temen2 aq smua yang pergi,
klo bagian aq yach masang2 spanduk
dari teriknx siang ampe malam
maka itu klo udh plng cuapek nx minta ampun.

jadi klo akhir2 ini tmn2 yang smz blom di blz ma'f ya?...
bkn berarti g mo blz tp kdng lpa truz cpek lg
heee...
skrg malah ge boke' lgi g da plz
maklum tanggal tua
kkwkwkwkkwk
so sory ya friend........

udh dech mo bo2x dlu nich
good night all.....

Reade More...

Wednesday, April 22, 2009

Install 2 Windows XP dalam satu PC (Komputer)

Pernah gak si temen2 menginstal 2 windows xp dalam satu PC ?...
kdengerannya aneh kan, masa udah ada satu OS harus di tambah lagi.
kaya gak da kerjaan aja,he.,.,
saya sendiri belom pernah nyobanya
cuma kemaren lantaran g sengaja aja.ngistal XP sambil ngelamun yach mw format yang drive C malah kedelet yang D. alhasil windows nx dua dech.
cuma tu masih dalam OS yang sama tapi disini kita akan mencoba menginstal dalam satu PC yang ada 2 OS nx tapi berbeda versi.klo masalah cara nx ato langkah2 nx biyar temen kita yang jelasin coba ja lihat disini

moga sukses ya.....
Reade More...

Tuesday, April 21, 2009

Jalan-jalan ngabisin bensin

Enaknya ngapain yach malam2 gini ???
mw bo2x blom ngantuk
bola mata diriku ini sebenarnya udh redup
bagaikan tak tertahan lagi tuk bersinar
tapi aq heran blom juga mw tidur.
mungkin terlalu capek x habis jln2 td
truz di tambah lagi masang spanduk ( dasar g boleh orang senang dikit...)
he....kwkwkwkkw....
ya lumayan bisa mondar-mandir
tapi kya nx dalam hidup qu ini
kbahagian bukanlh yang pantas tuk qu terima
karna rasa itu bagaikan tak pernah singgah tuk menghibur hati ini


Mungkin karna dunia ini tak mau melihat hati ini selalu riang dan bahagia walaupun ia sejenak.
buktinya saban hari yang ku lalui tiada hal yang tidak membuat hati ini jengkel padahal baru aja hilang BT yang kmaren,
eh malah di tambah lg.tapi tu tak membuat lemah semangat tuk terus mempertahankan hidup ini.(yeeee haaaaaa......)
alna malam ini ka2 yang baek buanget ma aq udh plng
truz yach apalagi,
kami tu orang nx kompakan 1 ma yang laen
kayanx mmpunyai banyak sekali persamaan
tapi yang jelas dy tu adalh orang yang telah banyak sekali mengajari ku bayak hal.

Karena ka2 aq yang baek ini plang nx udh malam
lagi pun perut ini udah mulai bernyanyi
yach apalagi ?...
dy laper, aq apalagi, he....( tapi sbenernx blm laper x sich)

eh rupanya di luar da motor nganggur
dari pada basah kena embun malam
lebih baek kami pake jalan2,(ya gak?...)
kaya burung lepas dari sangkarnya dech
kliaran tiada henti dari sudut
sampe k sudut kota kami browsing (emangnya google yach)
lagian tuch perut motor udh full minyak nx
klo g di habisin kapanlgi kan ???....

lama2 capek juga ya jaln tu,
udh lapar + capek jaln2 yang bagai tiada hujungnya ini
akhirnya kami cari tempat makan dech
tapi sayng spanjang jalan, gda yang menggoda hati kami berdua tuk singgh
karna udh g tahan lapar, kami singgh dech di salah satu warung makan
truz makan malam dech sma2.

(eh g trasa udh mlm bgd, mw bo2x ah.....)

Reade More...

Monday, April 20, 2009

Tuch ada yang mau kursus ni.....

aduuuuuuhhhhh sebel bgt dech malam ni,
habis aq di tinggal ndiri di rmh, truz tmn2 pada kabur kluar smua.
eh tiba2 malam gini malah ada pula yang smz ke call center
(tu lh resiko megang hp call center)
isinya ya cuma nanyain gmana cara mw kursus hp sie...
padahal tu kan bukan tugas aku,
truz siangkan bisa nanya ma FO, qo pake acara malam sgala
kya operator seluler aja yang 24 jam online
heeeeeeeeeeee ( mw ngambek...)

tapi, sabar,,,,sabar,,,,sabar
dri pada bengong
mending q telfon tu org mna tau cew cantik
skali q telfon yach rupa nx cow yang ngangkat,he,,,,,

kirain cew td yg mw kursus
walaupun kurang tau cara njelasin tentang pendaftaran kursus disini
tapi dikit2 taulh n emng wajib tuk tau, kan UUD( Ujung-Ujungnya Duit coy...)
"hantam ja lah" (bisik hati ini ), moga2 apa yang ku jelasin dy paham
truz masuk sini dech

sekedar info aja ni ya bagi temen2 yang bangkinang atau yang ada di mana ja
nnt kalo punya masalah ma HP-nya
atau kata orang malaysia henpon bimbit( henpon genggam cik oiy...)
atau ge bingung ge mana cara bisa baiki HP yang rusak, alias belajar teknisi hp
tenang saja ni temen ku ada yang udh handal.saban hari pacaran ma hp cantik tapi rusak.hikzzz....hikzzz...hikz...
solusinya ma dy.so kmu-kamu bisa belajar ma dy.
dari pada di hantar ma bengkel mending belajar ndiri
truz nnt ilmunya bisa kita jual dg baiki hape orang
(" hitung-hitung nambah uang saku....)

caranya gampang qo'
klo masalah syaratnya g usah di pikirin
datang ja ke kantor kami
yang alamatnya di Jl.M.Yamin No.29 Bangkinang (samping wisma samudra)
di Riau brow,tempat kite lahir.
keterangan lanjut nnt bisa di hubungi ke :

1. Office head (0762) 21468
2. Call center +6281371755744
3. atau bisa juga ke no aq nie +6281276903938

eh td kan critanya BT di tinggal ndiri di rumah
skrg qo jd promosi ne yae.....
he....
g' pa2 kn sambilan mana tau dapat .... ehm2 dr kantor.
atau bagi teman2 yang mw mendalami tentang ilmu komputer
(Teknisi komputer,Design grafis,perbankan komputer n banyak lg ntr g siap pla critanya,)
langsung ja daftar ke sini. di tunggu ya......




"halo sayang...ge pain tuch...."
eh kya nx nada dering hp aq tuch
liad dulu ahhhhhhhh
oh iya rupanya my lov nelfon
g jadi BT ah mw gombal dulu ya.....

sambung lagi nnt........
Reade More...

Thursday, April 16, 2009

Hati-Hati, Kebanyakan Main Facebook Bisa Jadi Bodoh

Jika mengakses Facebook berguna untuk mereka yang sudah bekerja, lalu benarkah surfing Facebook lebih sering dapat mengakibatkan kebodohan bagi mahasiswa?

Waktu yang dihabiskan seorang mahasiwa untuk “Poke Friends”, posting foto, dan update status mereka di Facebook, dapat berpengaruh besar terhadap kualitas akademis mereka. Peneliti dari Ohio Dominican University, Adam Duberstein, dan Aryn Karpinski, seorang mahasiswa kedokteran dari universitas yang sama menyatakan bahwa mahasiswa yang menghabiskan waktu untuk mengakses situs jejaring social populer tersebut akan memiliki kekurangan waktu belajar dan memiliki nilai atau idneks prestasi lebih rendah daripada rata-rata mahasiswa yang tidak atau jarang mengakses Facebook.

Karpinski dan Adam Duberstein juga menyatakan bahwa mereka sudah meneliti perbedaan demografi antara mahasiswa pengguna Facebook dan non-pengguna untuk menginvestigasi typical profil mahasiwa tersebut. Kedua peneliti telah mensurvei 219 siswa di Ohio, diantaranya 102 masih berstatus mahasiwa, dan 117 responden yang telah lulus kuliah, di pertengahan tahun 2008. Total sebanyak 148 orang mereka mengaku memiliki account Facebook.

Untuk hasilnya, Karpinski menyatakan bahwa mereka yang menggunakan Facebook memiliki indeks prestasi atau GPA antara 3.0 hingga 3.5 skala 4, sedangkan untuk non-pengguna Facebook memiliki nilai IP antara 3.5 hingga 4.0. Peneliti menemukan bahwa mereka yang menggunakan Facebook hanya menghabiskan waktu satu hingga lima jam satu minggu untuk belajar, sedangkan mereka yang non-Facebook menggunakan 11 hingga 15 jam waktunya dalam satu minggu untuk belajar. Ketika ditanya soal akibat ke performance akademik, Karpinski mengungkapkan bahwa 79 persen diantara pengguna Facebook mengatakan tidak ada dampaknya karena mereka mengaku tidak sepenuhnya menggunakan frekuensi tersebut, walaupun 65 persennya mengatakan bahwa mereka menggunakan account Facebook mereka setiap hari.

Study tersebut juga menemukan bahwa ada kaitannya antara Facebook dan aktivitas mahasiwa di luar jam kampus. Mahasiswa yang bekerja selama 15 jam atau kurang dalam satu minggu akan memiliki banyak aktivitas ekstrakurikuler dibandingkan mereka yang sering menggunakan Facebook.


Sumber : Berita.Net
Reade More...

Wednesday, April 15, 2009

2010, Awal Hadirnya Microsoft Office Berbasis Web

Microsoft, masih dengan product software Office-nya, kembali mengumumkan akan hadirnya program desktop Office terbaru yang akan merambah pasar konsumen di tahun depan, dan mungkin tidak ada konjungsinya dengan system operasi Windows 7. Microsoft telah mengumumkannya hari ini, Rabu (15/4), bahwa Office 2010 akan segera selesai dan siap untuk dikirim ke manufaktur, di pertengahan tahun 2010 mendatang.

Di tahun depan pun, masih harus menunggu enam minggu ke empat bulan atau lebih untuk program Offcice 2010 tersebut sampai ke PC user, seperti yang disampaikan oleh Chris Capossela, wakil presiden senior dari Microsoft yang membuat Office 2010. Waktunya akan berbeda untuk konsumen individu dan pelaku bisnis besar, dan untuk orang yang membeli paket software tersebut versus yang me-downloadnya, tambah Capossela.

Beberapa pengamat industri sebenarnya telah mengharapkan kehadiran Office 2010 ini di tahun ini, namun CEO (Chief Executive Officer) Microsoft, Steve Ballmer segera memadamkan rumor tersebut di bulan Februari lalu. Capossela pun menolak untuk meyebutkan tanggal spesifik mengenai peluncuran Windows 7, pengganti Windows Vista, yang akan dijadwalkan sampai di konsumen pada akhir bulan Januari 2010.

Microsoft mengungkapkan bahwa Office 2010 ini sebelumnya dikenal dengan nama Office 14, yang memiliki versi lebih slim dari Word, Excel, PowerPoint dan OneNote, dimana user dapat membuat dan mengedit dokumen dalam sebuah browser web. Konsumen juga dapat mengakses Office 2010 secara gratis, dan tentunya Office tersebut juga support iklan, namun Capossela belum memberikan harga untuk Office tanpa iklan.

Microsoft berencana untuk membiarkan ribuan user yang akan menguji portfolio Office tersebut di kuarter ketiga tahun 2009. Microsoft mengatakan bahwa versi email server Exchange terbaru juga dapat dibeli di pertengahan 2009. Ketika dipasangkan dengan program emai Outlook, Exchange 2010 digunakan untuk mencegah email spam dan memberi peringatan kepada user ketika menggunakan “Reply All“ dengan list distribusi kontak yang besar. Untuk Exchange 2010 versi beta akan segera disiapkan di Rabu ini


Sumber : Berita.Net
Reade More...

Printah Command Prompt di Windows XP

Berikut ini adalah beberapa contoh printah command prompt yang mana bisa kita jalankna melaluli Run yang ada di menu Start. Ada beberapa perintah yang berjalan jika sebuah software/aplikasi telah terinstal di sistem.maka itu kita bisa melihatnya melalui CMD.

ADDUSERS = Add or list users to/from a CSV file
ARP = Address Resolution Protocol
ASSOC = Change file extension associations•
ASSOCIAT = One step file association
AT = Schedule a command to run at a later time
ATTRIB = Change file attributes

BOOTCFG = Edit Windows boot settings
BROWSTAT = Get domain, browser and PDC info

CACLS = Change file permissions
CALL = Call one batch program from another•
CD = Change Directory - move to a specific Folder•
CHANGE = Change Terminal Server Session properties
CHKDSK = Check Disk - check and repair disk problems
CHKNTFS = Check the NTFS file system
CHOICE = Accept keyboard input to a batch file
CIPHER = Encrypt or Decrypt files/folders
CleanMgr = Automated cleanup of Temp files, recycle bin
CLEARMEM = Clear memory leaks
CLIP = Copy STDIN to the Windows clipboard.
CLS = Clear the screen•
CLUSTER = Windows Clustering
CMD = Start a new CMD shell
COLOR = Change colors of the CMD window•
COMP = Compare the contents of two files or sets of files
COMPACT = Compress files or folders on an NTFS partition
COMPRESS = Compress individual files on an NTFS partition
CON2PRT = Connect or disconnect a Printer
CONVERT = Convert a FAT drive to NTFS.
COPY = Copy one or more files to another location•
CSCcmd = Client-side caching (Offline Files)
CSVDE = Import or Export Active Directory data

DATE = Display or set the date•
Dcomcnfg = DCOM Configuration Utility
DEFRAG = Defragment hard drive
DEL = Delete one or more files•
DELPROF = Delete NT user profiles
DELTREE = Delete a folder and all subfolders
DevCon = Device Manager Command Line Utility
DIR = Display a list of files and folders•
DIRUSE = Display disk usage
DISKCOMP = Compare the contents of two floppy disks
DISKCOPY = Copy the contents of one floppy disk to another
DISKPART = Disk Administration
DNSSTAT = DNS Statistics
DOSKEY = Edit command line, recall commands, and create macros
DSADD = Add user (computer, group..) to active directory
DSQUERY = List items in active directory
DSMOD = Modify user (computer, group..) in active directory

ECHO = Display message on screen•
ENDLOCAL = End localisation of environment changes in a batch file•
ERASE = Delete one or more files•
EXIT = Quit the current script/routine and set an errorlevel•
EXPAND = Uncompress files
EXTRACT = Uncompress CAB files

FC = Compare two files
FIND = Search for a text string in a file
FINDSTR = Search for strings in files
FOR /F = Loop command: against a set of files•
FOR /F = Loop command: against the results of another command•
FOR = Loop command: all options Files, Directory, List•
FORFILES = Batch process multiple files
FORMAT = Format a disk
FREEDISK = Check free disk space (in bytes)
FSUTIL = File and Volume utilities
FTP = File Transfer Protocol
FTYPE = Display or modify file types used in file extension associations•

GLOBAL = Display membership of global groups
GOTO = Direct a batch program to jump to a labelled line•

HELP = Online Help

iCACLS = Change file permissions
IF = Conditionally perform a command•
IFMEMBER = Is the current user in an NT Workgroup
IPCONFIG = Configure IP

KILL = Remove a program from memory

LABEL = Edit a disk label
LOCAL = Display membership of local groups
LOGEVENT= Write text to the NT event viewer.
LOGOFF = Log a user off
LOGTIME = Log the date and time in a file

MAPISEND = Send email from the command line
MBSAcli = Baseline Security Analyzer.
MEM = Display memory usage
MD = Create new folders•
MKLINK = Create a symbolic link (linkd)
MODE = Configure a system device
MORE = Display output, one screen at a time
MOUNTVOL = Manage a volume mount point
MOVE = Move files from one folder to another•
MOVEUSER = Move a user from one domain to another
MSG = Send a message
MSIEXEC = Microsoft Windows Installer
MSINFO = Windows NT diagnostics
MSTSC = Terminal Server Connection (Remote Desktop Protocol)
MUNGE = Find and Replace text within file(s)
MV = Copy in-use files

NET = Manage network resources
NETDOM = Domain Manager
NETSH = Configure network protocols
NETSVC = Command-line Service Controller
NBTSTAT = Display networking statistics (NetBIOS over TCP/IP)
NETSTAT = Display networking statistics (TCP/IP)
NOW = Display the current Date and Time
NSLOOKUP = Name server lookup
NTBACKUP = Backup folders to tape
NTRIGHTS = Edit user account rights

PATH = Display or set a search path for executable files•
PATHPING = Trace route plus network latency and packet loss
PAUSE = Suspend processing of a batch file and display a message•
PERMS = Show permissions for a user
PERFMON = Performance Monitor
PING = Test a network connection
POPD = Restore the previous value of the current directory saved by PUSHD•
PORTQRY = Display the status of ports and services
PRINT = Print a text file
PRNCNFG = Display, configure or rename a printer
PRNMNGR = Add, delete, list printers set the default printer
PROMPT = Change the command prompt•
PsExec = Execute process remotely
PsFile = Show files opened remotely
PsGetSid = Display the SID of a computer or a user
PsInfo = List information about a system
PsKill = Kill processes by name or process ID
PsList = List detailed information about processes
PsLoggedOn = Who's logged on (locally or via resource sharing)
PsLogList = Event log records
PsPasswd = Change account password
PsService = View and control services
PsShutdown = Shutdown or reboot a computer
PsSuspend = Suspend processes
PUSHD = Save and then change the current directory•

QGREP = Search file(s) for lines that match a given pattern.

RASDIAL = Manage RAS connections
RASPHONE = Manage RAS connections
RECOVER = Recover a damaged file from a defective disk.
REG = Registry: Read, Set, Export, Delete keys and values
REGEDIT = Import or export registry settings
REGSVR32 = Register or unregister a DLL
REGINI = Change Registry Permissions
REM = Record comments (remarks) in a batch file•
REN = Rename a file or files•
REPLACE = Replace or update one file with another
RD = Delete folder(s)•
RMTSHARE = Share a folder or a printer
ROBOCOPY = Robust File and Folder Copy
ROUTE = Manipulate network routing tables
RUNAS = Execute a program under a different user account
RUNDLL32 = Run a DLL command (add/remove print connections)

SC = Service Control
SCHTASKS = Create or Edit Scheduled Tasks
SCLIST = Display NT Services
SET = Display, set, or remove environment variables•
SETLOCAL = Control the visibility of environment variables•
SETX = Set environment variables permanently
SHARE = List or edit a file share or print share
SHIFT = Shift the position of replaceable parameters in a batch file•
SHORTCUT = Create a windows shortcut (.LNK file)
SHOWGRPS = List the NT Workgroups a user has joined
SHOWMBRS = List the Users who are members of a Workgroup
SHUTDOWN = Shutdown the computer
SLEEP = Wait for x seconds
SOON = Schedule a command to run in the near future
SORT = Sort input
START = Start a program or command in a separate window•
SU = Switch User
SUBINACL = Edit file and folder Permissions, Ownership and Domain
SUBST = Associate a path with a drive letter
SYSTEMINFO = List system configuration

TASKLIST = List running applications and services
TASKKILL = Remove a running process from memory
TIME = Display or set the system time•
TIMEOUT = Delay processing of a batch file
TITLE = Set the window title for a CMD.EXE session•
TLIST = Task list with full path
TOUCH = Change file timestamps
TRACERT = Trace route to a remote host
TREE = Graphical display of folder structure
TYPE = Display the contents of a text file•

USRSTAT = List domain usernames and last login

VER = Display version information•
VERIFY = Verify that files have been saved•
VOL =Display a disk label•

WHERE = Locate and display files in a directory tree
WHOAMI = Output the current UserName and domain
WINDIFF = Compare the contents of two files or sets of files
WINMSD = Windows system diagnostics
WINMSDP = Windows system diagnostics II
WMIC = WMI Commands

XCACLS = Change file permissions
XCOPY = Copy files and folders
:: = Comment / Remark•


Perintah yang bertanda • adalah Perintah Internal yang ada pada di CMD.
Semua perintah yang tanpa tanda • adalah perintah eksternal yang mana mungkin dipergunakan pada CMD, PowerShell, atau secara langsung dari Start-Run

Sumber : ss64
Reade More...

Merubah Password Windows Xp lewat Command

Perintah yang di gunakan adalah net user. Bila anda belum pernah menggunakan perintah Command di Windows, marilah kita belajar untuk mencobanya.

  1. Yang pertama yang harus kita lakukan adalah membuka cmd melalui Start > Run lalu ketikkan cmd dan tekan enter.
  2. Lalu apa perintah yang bisa digunakan untuk mengganti password tersebut ? Perintah yang akan kita gunakan adalah perintah net. Untuk melihat apa saja kegunaan dari perintah net ini, ketikkan net /? lalu tekan enter. Untuk lebih spesifiknya, kita akan menggunakan perintah net user. Ketikkan perintah ini sehingga akan menampilkan daftar user yang ada pada Windows tersebut. Biasanya user yang ada pada windows xp adalah administrator, user anda, guest.
  3. Lalu, bagaimana kita bisa mengganti password dari user-user tersebut? Ketikkan baris perintah net user /? untuk mengetahui fungsi-fungsi dari perintah ini.
  4. Untuk melakukan perubahan password pada user anda harus memilih user mana yang anda mau kasihkan password atau mau anda kasih hilang passwordnya, contohnya user administrator jadi anda tinggal ketikkan di cmd windows perintah net user administrator 123456 kemudian enter
  5. Coba anda logoff, dan masuk dengan user yang telah diganti passwordnya tadi. Password akan berubah menjadi 123456 sesuai dengan permintaan kita.
  6. Bagaimana jika ingin menghilangkan / menghapus password tersebut? Ketikan : net user administrator *
  7. Lalu jika ada tampilan untuk meminta password yang baru, kosongkan saja lalu tekan enter beberapa kali hingga pesan mengganti password telah berhasil dilakukan.
  8. Selesai….. selamat mencoba


sumber :
Tentang IT dan Komputer
Reade More...

Tuesday, April 14, 2009

Indahnya Pantai Rupat

Sejak kepulauan Riau yang pernah menjadi bagian dari provinsi ini berpisah dari Provinsi Riau dengan membentuk sebuah provinsi sendiri secara tidak langsung berdampak pada riau sendiri yaitu di bidang pariwisata yang sempat membuat daerah ini seakan tidak memiliki tempat wisata yang menarik dan representarif yang memiliki daya jual lagi. Namun hal itu tidak sepenuhnya benar, Karna objek-objek wisata yang ada di provinsi riau ini belum seluruhnya terkuak oleh waktu. Sebenarnya masih banyak tempat-tempat menarik yang ada di riau ini yang bisa di kunjungi setiap waktu seperti pantai putih, sungai, air terjun, tempat-tempat bersejarah, wisata budaya dll. Sayangnya, obyek-obyek wisata yang indah itu belum maksimal digarap oleh Pemerintah dan kurangnya kesadaran masyarakat kita. Salah satu obyek wisata yang sangat menarik di yang terdapat di kabupaten bengkalis ini adalah Pantai Pulau Rupat Utara

Pulau Rupat adalah sebuah pulau yang berbatasan dengan Selat Malaka. Kawasan yang mempunyai luas 10.852,77 kilometer persegi itu,tepatnya berada di sebelah barat daya pulau Bengkalis,yang beribukota Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pulau ini dibagi menjadi dua kecamatan,yaitu Rupat dan Rupat Utara
Sebagai salah satu tempat wisata yang ada di negeri ini, Pulau Rupat akan di jadikan tempat
wisata andalan di Riau. Hamparan pasir putih Pulau Rupat ini yang panjangnya sekitar 15 kilometer dengan lebar 30 meter jika air laut surut dan 7 meter bila air pasang menjadi salah satu prioritas dalam pengembangan objek wisata di Riau di satu sisi kelebihan dari pantai di pulau rupat ini adalah pantai pasir putih yang terpanjang di Indonesia ini.

Pulau Rupat yang terdapat di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau yang lokasinya berdekatan bahkan berbatasan langsung dengan negara jiran Malaysia dan Singapura sangat potensial untuk pengembangan pariwisata. Pulau yang memiliki bentangan pantai pasir putih yang memanjang mengelilingi pulau ini dengan letaknya persis menghadap Selat Malaka dan dipisahkan oleh sebuah selat sempit yang ada di dumai.

Keragaman di pulau ini makin diperkaya oleh berbagai macam budaya tradisional masyarakat setempat yang sudah semakin langka ditemukan.Kondisi alam yang begitu indah dan alami dengan gaya hidup yang masih tradisional yang belum terlalu padat penduduknya ini masih terdapat suku Akit yang menjadi suku pribumi yang mendapat perlindungan dari pemerintah. Yang mana nantinya, budaya tradisional yang sudah mengakar di sini bisa di pertahankan bahkan dilestarikan sebagai ciri khas yang unik dalam kawasan berteknologi modern.

Kondisi angin dan gelombang laut yang mengalir begitu harmonis menjadikan Pulau Rupat Utara ini cocok untuk pengembangan wisata bahari. Sekadar berjemur atau berenang menikmati birunya laut tentu bukan halangan. Sambil menikmati keindahan itu, kita bisa pula menyalurkan hobi petualangan menyelam, memancing, berperahu, bahkan berselancar. Pantai yang datar dengan hamparan pasir putih yang bersih di atasnya bisa dipakai menjadi arena voli pantai yang strategis.Maka, di kala senja, saatnya sang mentari kembali ke peraduan, sayup-sayup terasa mentari menenggelamkan diri di perairan Selat Melaka yang persis berada di depan Pulau Rupat. Di situlah kita melihat betapa indahnya pantai ini di kala suasana “sunset”. kemilau air lautpun seakan berkaca-kaca dengan sinar keemasan mentari hal ini mengingatkan kita ke Pulau Dewata, Bali.

Terkadang hamparan pasir putih di pulau Rupat yang mempunyai keindahan tak terhingga seakan tak berpenghuni. Karna sedikitnya pengunjung yang datang. Namun di waktu-waktu tertentu, wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara ramai berkunjung ke tempat ini.karna di Pulau Rupat utara ini mempunyai tradisi yang sudah ada sejak dahulu, tradisi itu adalah tradisi menyambut bulan Safar.Tradisi mandi bersama yang kononnya untuk mensucikan diri. Tidak saja yang dari daerah setempat bahkan dari malaysia terkadang para wisatawan menyempatkan diri untuk hadir mengunjungi pulau ini. Bahkan tokoh-tokoh masyarakat-pun datang demi meramaikan acara ini.

Untuk kedepannya semoga pulau yang mempunyai daya jual ini bisa kita manfaatkan sebagai salah satu wadah pendapatan negara kita dan sekaligus bisa memperkenalkan kepada dunia bahwa kita juga bisa tampil yang bertaraf Internasional di bidang pariwisata.


Artikel ini saya ambil dari berbagai sumber.
Reade More...

Saturday, April 4, 2009

Potret dunia Pendidikan

Bum! Dentuman bom atom yang jatuh di Nagasaki dan Hiroshima, Jepang, pada tahun 1945 itu pun menjadi catatan sejarah dunia. Jepang porakporanda. Bertepatan dengan tahun yang sama di Indonesia, tepatnya 17 Agustus 1945, bangsa kita merayakan kemerdekaan sebagai tanda lepasnya dari tangan penjajahan. Negara Jepang hancur, Indonesia merdeka. Logika berbicara, negara yang cepat maju karena lebih awal berkesempatan membangun diri tentu bangsa kita, Indonesia. Api jauh dari panggang, realita menunjukkan fakta sebaliknya, saat ini Jepang lebih unggul membangun diri dan jauh meninggalkan Indonesia.

Kunci kesuksesan negara Jepang membangun diri adalah, peduli terhadap pembangunan Sumber Daya Manusia dengan cara memperhatikan pendidikan masyarakatnya. Langkah awal yang dilakukan pemerintah Jepang pascabom atom yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 1945 itu adalah, mengirim pelajar-pelajar Jepang ke luar negeri untuk belajar dengan misi membangun Jepang kembali. Buku-buku barat diterjemahkan ke dalam bahasa Jepang agar mempermudah transfer ilmu pengetahuan dan teknologi barat. Kemudian buku-buku pengetahuan itu dijual dengat sangat murah sehingga mempermudah masyarakat memperolehnya. Dari situ timbullah kegemaran membaca pada sebagian besar masyarakat Jepang.

Jepang sadar betul ujung tombak pendidikan adalah guru. Maka pemerintah dan masyarakat Jepang sangat menghargai sosok seorang guru, baik secara finansial maupun moral. Bayangkan untuk guru yang baru mengajar saja Jepang berani memberi honor sebesar 200 ribu yen atau sekitar Rp16 juta per bulan. Dan untuk guru honor senior di Jepang gajinya bisa mencapai 500 ribu yen atau sekitar Rp40 juta. Tidak heran bila dedikasi tercurah penuh terhadap profesi guru karena kerja mereka dihargai secara pantas. Robert C. Christopher, mantan koresponden majalah Newsweek yang tinggal di Jepang pernah berujar, "lihatlah sikap para guru Jepang, perhatian mereka sampai ke totalitas kehidupan murid mereka".

Bagaimana di Indonesia?

Pendidikan masyarakat Indonesia jauh tertinggal. Hal ini didukung oleh kurangnya perhatian pemerintah. Kalaupun ada perhatian namun tidak dikelola secara serius dan profesional. Di tambah pula proses manajemen yang tidak transparan dan kebijakan yang tidak tepat sasaran, semakin membuat dunia pendidikan bangsa kita dirundung persoalan. Tak heran, kalau bicara tentang pendidikan nasional terkesan selalu yang buruk-buruknya saja.

Setiap ada perubahan menteri, persoalan yang hangat diperbincangkan selalu berkutat pada masalah undang-undang, kurikulum, kebijakan ujian, insensif para guru dan keterbatasan anggaran. Namun demikian kebijakan yang diambil selalu saja mengecewakan. Padahal negara kita dianggap salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang memadai sebagai modal utama untuk membangun negara. Namun kenyataannya kemiskinan dan pengangguran tetap mejadi musuh utama serta terus merasa kurang dalam pendanaan. Kita mungkin sudah lupa bahwa kemajuan sebuah bangsa terletak dari baik-buruknya kualitas manusia atau indeks pembangunan manusianya. Hal inilah yang disadari betul oleh negara Jepang sehingga mampu menjawab persoalan dan bangkit dari keterpurukannya terutama pasca perang dunia II.

Jhon Neisbitt dalam bukunya Mega trend 2000 mengingatkan kita dengan mengatakan: "Suatu negara miskin pun bisa bangkit, bahkan tanpa sumber daya alam yang melimpah ruah, asalkan negara yang bersangkutan melakukan investasi yang cukup, yaitu dalam hal kualitas sumber daya manusianya".

Bagaikan lingkaran setan

Rendahnya perhatian pemerintah akan perlunya pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas menyebabkan terjadinya kemerosotan di dunia pendidikan. Akibatnya, terjadi peningkatan kemiskinan dan pengangguran yang disusul merebaknya tindakan kejahatan di tengah masyarakat. Kebodohan menyebabkan kemiskinan. Kemiskinan menyebabkan terhalangnya mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Karena tidak berpendidikan dan tidak memiliki pengalaman apapun, menjadi pengangguran dan melakukan tindakan deviant (menyimpang). Kebodohan, pendidikan, kemiskinan, pengangguran, dan tindak kejahatan, begitulah seterusnya bagaikan lingkaran setan.

Tidak heran bila persoalan kemiskinan ini pulalah yang dianggap sebagai permasalahan utama yang harus dihadapi oleh negara-negara Asia-Afrika ke depan, sebagaimana yang disampaikan oleh sejumlah pemimpin negara yang ikut dalam peringatan ke-50 tahun Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika (KAA) yang belum lama ini diselenggarakan di Jakarta.

"Lingkaran setan" di lembaga dunia pendidikan itu, begini ceritanya. Ada tuduhan yang menyebabkan rendahnya mutu mahasiswa Indonesia disebabkan Perguruan Tinggi (PT) yang tak berkualitas. PT lalu menyalahkan sekolah menengah tingkat atas (SMA) yang tidak becus memproduksi calon mahasiswa. Pihak SMA kemudian menyalahkan sekelohah menengah tingkat pertama (SMP) yang tak berhasil mendidik muridnya. Pihak SMP pun menyalahkan sekolah tingkat dasar (SD) yang tak becus mendidik anak-anaknya. Lalu pihak SD pun menuduh pihak PT tidak becus memproduksi calon guru yang berkualitas dalam mengajar. Begitulah seterusnya bagaikan lingkaran setan. Sebuah dilema. Memang.

Menakar SDM Indonesia

Ada beberapa faktor yang menentukan kesuksesan dan keberhasilan dalam pendidikan. Faktor-faktor itu dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok. Pertama, faktor perangkat keras (hardware), yang meliputi ruangan belajar, peralatan praktik, laboratorium, perpustakaan; kedua, faktor perangkat lunak (software) yaitu meliputi kurikulum, program pengajaran, manajemen sekolah, sistem pembelajaran; ketiga, apa yang disebut dengan perangkat pikir (brainware) yaitu menyangkut keberadaan guru (dosen), kepala sekolah, anak didik, dan orang-orang yang terkait di dalam proses pendidikan itu sendiri.

Dari tiga kelompok faktor di atas, maka yang menjadi penentu suksesnya belajar dan berhasilnya suatu pendidikan sangat (dominan) ditentukan oleh faktor tenaga pendidik, dalam hal ini guru di sekolah dan para dosen di Perguruan Tinggi. Meskipun di suatu sekolah dan perguruan tinggi fasilitasnya memadai, bangunannya bertingkat; meskipun kurikulumnya lengkap, program pengajarannya hebat, manajemennya ketat, sistem pembelajarannya oke, tapi para tenaga pengajarnya (guru/dosen) sebagai aplikator di lapangan tidak memiliki kemampuan (kualitas) dalam penyampaian materi, cakap menggunakan alat-alat tekhnologi yang mendukung pembelajaran, maka tujuan pendidikan akan sulit dicapai sebagaimana semestinya. Mantan Mendikbud, Fuad Hassan, pernah mengingatkan, bahwa tanpa guru yang menguasai materinya mustahil suatu sistem pendidikan berikut kurikulum serta muatan kurikulernya dapat mencapai hasil sebagaimana yang diidealkan.

Tingkat kenerja dan kualitas para tenaga pendidik (guru atau dosen) di Indonesia pernah menjadi sorotan. Seperti studi yang dilakukan Asia Week dalam Asia's Best Universities 2000. Studi tersebut membuktikan bahwa kualitas dosen di Indonesia masih sangat rendah dan belum memadai. Dari 77 perguruan tinggi terbaik di kawasan Asia dan Australia, ternyata kualitas dosen Universitas Indonesia (UI) Jakarta hanya menempati urutan ke-62. Selanjutnya Universitas Diponegoro (Undip) Semarang di peringkat ke-76, dan paling 'kincik' adalah UGM Yogyakarta dengan peringkat ke-77. Rendahnya mutu kualitas guru dan dosen kita, menurut Prof. Dr. Ki Supriyoko (Kompas, 2002) disebabkan oleh belum tumbuhnya kebiasaan membaca dikalangan guru dan dosen itu sendiri.

Sikap guru

Di samping faktor penyebab rendahnya kualitas tenaga pendidik di atas, apa yang disebut dengan "On going Formation" terhadap guru penerapannya juga dinilai salah kaprah selama ini. Menurut ahli pendidikan, J Drost (2002), on going formation bermakna "kegiatan membentuk atau mewujudkan". Maksudnya, membentuk atau mewujudkan mutu guru secara terus menerus sebagai guru. Kegiatan on going formation selama ini oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dilaksanakan lewat penataran. Namun apa yang diberikan dalam penataran itu biasanya bukan yang dibutuhkan guru. Di tambah lagi penatarnya yang tidak lebih bermutu pengetahuannya dan juga tidak lebih lama pengalamannya dari para petatar. Kesan yang timbul, penataran yang sering dilakukan buat guru hanya sekedar menutupi kekurangan karena studi yang tidak beres.

Oleh sebab itu kata J Drost, on going formation yang amat berguna ialah pengalaman, bukan rutin mati di depan kelas; bukan sibuk dengan buku pegangan. Pengalaman adalah hasil sikap tanggap atas setiap kejadian yang terjadi disekitar lingkungannya selama 24 jam sehari, dan mengelolanya menjadi milik mental. Yaitu dengan cara mencari kesempatan untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Hal itu bisa ditempuh oleh seorang guru melalui surat-surat kabar, majalah-majalah, buku-buku, dan bahan bacaan lainnya, menghadiri seminar-seminar atau loka karya yang berguna baginya sebagai pengajar dan pendidik.

Yang lucunya, banyak guru dan dosen yang menyuruh anak didiknya membaca dan rajin ke pustaka, tetapi guru dan dosennya sendiri jarang membaca ke pustaka. Seakan-akan pustaka hanya milik siswa dan mahasiswa. Ironisnya, kata Prof. Dr. Ki Supriyoko, ada dosen yang malu ke pustaka karena takut dikatakan bodoh oleh mahasiswanya. Bila diteliti, jarang ada bacaan yang bermutu di ruang kerja para guru dan dosen, di rumah terlebih lagi di sekolah.

Ada satu pengalaman dari hasil pengamatan penulis ketika melaksananakan Praktek Pengajaran Lapangan (PPL) beberapa tahun yang lalu (2002) di Pekanbaru. Di mana, guru di sekolah lebih banyak membawa bekal makan siang ketimbang mengisi tas dengan buku bacaan atau majalah. Begitu juga di ruang kerja para dosen di kampus-kampus, yang sering ditemukan cuma televisi, onggokan skripsi, beberapa tropi, serta secangkir teh dan kopi.

Sehingga untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pengajaran di sekolah-sekolah atau di PT-PT saja, acapkali kita mendatangkan tenaga kependidikan dari luar negeri. Kasus Riau misalnya, pernah diberitakan bahwa daerah Bengkalis mengontrak para guru Malaysia untuk mengajar di bidang eksakta dan Bahasa Inggris. Padahal dahulunya, negara Malaysialah yang meminta para guru kita untuk mengajar di sekolah-sekolah mereka. Ironis! Inilah kenyataannya, bahwa kualitas tenaga pendidik kita, suka tak suka kita akui memang jauh tertinggal.

Rendahnya kualitas atau ke-profesionalan tenaga pendidik dapat memberi dampak kepada sikap dan cara mereka selama proses pengajaran dan pendidikan berlangsung. Para guru demikian pula dosen sering ingin "menjadi dirinya sendiri". Maksud penulis, yaitu guru dan dosen yang tidak mau memahami realitas yang ada diluar dirinya. Guru dan dosen seperti ini sering menggunakan senjata "nilai" ketika menghadapi anak didik dan menunjukan sikap wibawa yang terlalu dipaksa. Guru dan dosen seperti ini tidak mampu memahami realitas secara objektif, dan acapkalai memaksakan kehendaknya. Sehingga antara mereka dan anak didik tidak terjalin suatu dealetika yang harmonis. Tanpa disadari semua itu telah menjauhkan diri mereka dari hati nurani para anak didik.

Hal ini yang diistilahkan oleh Paulo Freire (1999) dengan pendidikan "gaya bank". Secara sederhana Freire menyusun daftar antagonisme antara guru dan murid, yaitu: Guru mengajar, murid belajar; Guru tahu segalanya, murid tak tahu apa-apa; Guru berpikir, murid dipikirkan; Guru bicara, murid mendengarkan; Guru mengatur, murid diatur; Guru adalah subyek proses belajar, murid obyeknya; dan sebagainya. Hal demikian sering terjadi di dunia pendidikan kita. Guru dan dosen menjelma menjadi manusia "asing" bukan lagi sebagai fartner murid-murid dalam proses belajar mengajar yang demokratis dan membebaskan.

Belum lama ini beberapa kepala sekolah dan beberapa pihak anggota dinas pendidikan di salah satu Kabupaten di Riau mengadakan studi banding tentang KBS dan KBK di tiga negara yaitu Malaysia, Thailand, dan Singapura. Yang lucu ketika pulang dari tiga negara yang dikunjungi itu ternyata sebagian guru cuma membawa mainan kunci, salak pondo, dan mangga yang diawetkan ke sekolahnya. Kan mendingan sebuah buku atau cerita kiat sukses pendidikan di negara-negara itu sambil membuat laporannya dalam bentuk tulisan di media massa ketimbang membawa mainan kunci?

Sederet kisah perilaku tenaga pendidik kita ternyata belum usai. Di perguruan tinggi terutama dalam proses pembuatan skripsi, ada sebagian dosen pembimbing yang acuh, bahkan ada yang berkata kepada mahasiswa bimbingannya: "Saya butuh kamu atau kamu butuh saya!". Sehingga dosen yang jarang tampak di kampus itu harus ditunggu dan dicari ke sana-sini. Bukankah seharusnya, sebagai dosen pembimbing sebaiknya mempermudah urusan skripsi yang dibuat sebagai rasa tanggung jawab terhadap amanah.

Persoalan ini pernah disinggung (atau diakui) oleh Ali Khomsan (guru besar IPB) dalam tulisannya Strategi Percepatan Pendidikan Pascasarjana (Republika, 13 Februari 2002). Ali mengatakan, salah satu kelemahan dalam proses pembimbingan mahasiswa selama ini, adalah kurangnya monitoring dosen pembimbing terhadap mahasiswanya. Seolah-olah mahasiswa sendiri yang harus bertanggung jawab apakah ingin lulus tepat waktu atau mau berlama-lama di kampus. Kalau mahasiswa tidak datang kepadanya, dosen merasa tidak rugi karena justru waktunya bisa digunakan untuk kegiatan yang lain. Padahal, kemampuan meluluskan mahasiswa secara tepat waktu adalah komitmen yang harus dipegang oleh semua dosen pembimbing.

Ali menceritakan pengalamannya ketika studi S3 di Amerika. Bahwa pembimbingnya rela mengendarai mobil sejauh 100 km untuk mengantarkannya ke suatu tempat untuk mencari data sekunder yang dibutuhkannya. Selanjutnya jadwal konsultasi selalu tepat waktu dan diberikan secara luas. Lalu bagaimana di Indonesia? Jangankan tepat waktu, jadwal untuk konsultasi saja terkadang tidak diberikan. Sehingga acapkali mahasiswa menunggu pembimbingnya berjam-jam di kampus.

Meningkatkan kualitas guru atau dosen dan memperhatikan kesejahteraan hidup para "Umar Bakri", adalah kunci lain untuk mencapai dunia pendidikan yang bermutu. Tesis ini diyakini oleh banyak negara, seperti Australia. Ketika para menteri pendidikan negara-negara bagian Australia berkumpul di Adelaide, mereka sepakat untuk konteks milinium ke-3 akan membangun bangsa dengan cara peningkatan kualitas pendidikan yang dimulai dengan meningkatkan keprofesionalan guru. Oleh sebab itu di Australia guru sangat dihargai, dan gajinya sangat memadai. Sehingga banyak master dan doktor tidak malu-malu menjadi guru (bukan dosen) untuk mengajar di tingkat sekolah menengah atau sekolah dasar (SD) sekalipun. Begitu juga di Jepang, masyarakat dan pemerintahan Jepang sangat menghargai dan menghormati keberadaan guru di negaranya.

Musuh kita

Kebodohan, kemiskinan, pengangguran dan tindak kejahatan adalah musuh utama kita dan persoalan besar. Oleh sebab itu harus ditangani secara 'besar', transparan, profesional, serta tepat sasaran. Terutama pada sektor pendidikan. Bila tidak peningkatan kualitas manusia ini dan usaha mencapai ke arah itu akan tetap berjalan ditempat. Kemudian teknologi dan informasi, atau penyediaan infrastruktur seperti kelancaran jalan dan komunikasi, adalah persoalan besar pula. Sebab itu, aspek ini sesekali jangan pula diabaikan. Bila diabaikan kita akan kembali berada dalam sebuah "lingkaran setan" yang menyesatkan. Semoga tidak. Wallahua'lam.


Sumber artikel : LIDUS YARDI

Reade More...

Pendidikan menurut Dalai Lama

kutipan dari buku Ancient Wisdom Modern World, Elex Media Komputindo, halaman 181


Pikiran manusia (lo) adalah sumber dan apabila diarahkan dengan tepat juga merupakan solusi bagi masalah kita. Mereka yang berpendidikan tinggi namun tidak memiliki hati yang baik dapat menjadi mangsa yang empuk bagi kecemasan dan keresahan karena keinginan yang tak terpenuhi. Sebaliknya, pemahaman murni tentang nilai-nilai spiritual justru memiliki dampak yang berlawanan. Bilamana kita mendidik anak-anak kita meraih ilmu pengetahuan tetapi tanpa rasa iba (belas kasihan), maka sikapnya terhadap sesama mungkin akan menjadi campuran dari rasa iri terhadap orang yang melebihi mereka dan persaingan yang agresif terhadap rekan sebayanya, juga mencemohkan mereka yang kurang beruntung. Ini akan menuntun kepada kecenderungan bersifat tamak, penuh prasangka, berlebihan, dan cepat merasa tidak bahagia. Ilmu pengetahuan memang penting. Ini bergantung pada hati dan pikiran pemakainya.

Pendidikan lebih dari sekadar memisahkan ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk meraih tujuan yang sempit. la juga membuka mata seorang anak bagi kebutuhan dan hak-hak sesamanya. Kita harus menunjukkan kepada anak-anak bahwa aksi mereka akan memiliki dimensi universal. Dan kita harus menemukan cara untuk membangun rasa simpati mereka yang wajar supaya mereka memiliki rasa tanggung jawab terhadap sesama. Karena inilah yang sebenarnya mencetuskan tindakan kita. Memang, kalau kita harus memilih antara pengetahuan dan kebajikan, maka yang terakhir itu lebih bernilai. Hati yang baik, yang merupakan buah dari kebajikan, adalah manfaat yang besar bagi kemanusiaan. Hanya ilmu pengetahuan semata, tidaklah bermanfaat.

Lalu, bagaimana seharusnya kita mengajarkan moralitas kepada anak-anak kita? Saya merasa bahwa, pada umumnya, sistem pendidikan yang modern biasanya mengabaikan pembahasan tentang masalah-masalah etika. Ini mungkin tidak dimaksudkan hanya
sebagai produk sampingan dari realitas sejarah. Sistem pendidikan duniawi dikembangkan justru ketika institusi-institusi religius masih amat berpengaruh di seluruh lapisan masyarakat. Karena nilai-nilai etis dan manusiawi sebelumnya masih dianggap termasuk dalam ruang lingkup agama maka diperkirakan segi dari pendidikan anak ini otomatis akan terpelihara melalui pendidikan agama, baik bagi anak pria maupun wanita. Semua ini berfungsi dengan baik hingga pengaruh agama mulai surut. Walaupun kebutuhannya masih ada namun tidak terpenuhi, kita harus menemukan sejumlah cara lain dalam menunjukkan kepada anakanak bahwa nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar itu penting. Dan kita juga harus membantu mereka untuk mengembangkan nilai-nilai tadi.

Akhirnya, tentu saja, pentingnya kepedulian terhadap sesama dipelajari bukan dari kata-kata melainkan dari aksi/tindakan: panutan yang kita peragakan. jadi, lingkungan keluarga itu sendiri adalah komponen yang sangat vital dalam pendidikan anak-anak. Jika atmosfir peduli dan welas asih absen dari rumah, jika anak-anak diabaikan oleh orang tua mereka, maka dapat dipastikan akan ada dampak yang merugikan. Anak-anak cenderung merasa tak berdaya dan tidak aman, dan pikirannya sering tersiksa. Sebaliknya, apabila anak-anak menerima kasih sayang yang tetap dan perlindungan, mereka cenderung untuk menjadi kian bahagia dan lebih percaya diri dalam kemampuannya. Kesehatan fisik mereka juga cenderung kian membaik. Dan, kita merasa bahwa mereka peduli bukan saja pada dirinya sendiri tetapi juga pada sesama. Lingkungan rumah juga penting karena anak-anak akan belajar tingkah-laku yang negatif dari kedua orang tuanya. Kalau, misalnya, si ayah selalu bersitegang dengan para rekannya, atau kalau ayah dan ibu selalu berdebat kusir, maka walaupun pada awalnya si anak mungkin merasa ini tidak menyenangkan, lambat-laun mereka dapat memahami bahwa itu wajar-wajar saja. Pelajaran seperti ini kemudian akan dibawa ke luar rumah dan ke dunia.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa apa yang dipelajari anak-anak tentang tingkah-laku etis di sekolah harus dipraktikkan lebih dahulu. Di sini, para guru memiliki tanggung jawab khusus. Melalui tingkah laku mereka sendiri, mereka dapat membuat anak-anak mengingat mereka sepanjang hayat. Jika tingkah laku ini dijadikan prinsip, didisiplinkan, dan dituangkan menjadi belas kasihan maka nilai-nilai mereka akan tertanam di benak si anak. Karena, pelajaran-pelajaran yang diajarkan oleh seorang guru dengan motivasi yang positif (kun long) akan meresap lebih dalam di benak para siswanya. Saya tahu ini dari pengalaman saya sendiri. Sebagai bocah, saya sangat malas. Namun, ketika saya mulai menyadari adanya kasih sayang dan kepedulian dari para pembimbing saya, pelajaran-pelajaran mereka pada umumnya akan meresap lebih dalam daripada jika salah satu dari mereka bersikap kasar atau tidak berperasaan ketika itu.

Sejauh itu menyangkut kekhususan pendidikan, itu adalah bidangnya para ahli. Karena itu, saya ingin membatasi diri pada sejumlah saran. Urutan pertama adalah dalam upaya membangkitkan kesadaran para kawula muda tentang pentingnya nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar, lebih baik tidak menyajikan masalah-masalah sosial melulu sebagai persoalan etis atau sebagai masalah religius. Penting untuk menekankan bahwa apa yang kita pertaruhkan sama dengan kesinambungan hidup kita. Dengan cara ini, mereka akan dapat melihat bahwa masa depan terletak di tangan mereka sendiri. Kedua, saya yakin benar bahwa dialog dapat dan harus diajarkan di kelas. Menyuguhi para siswa dengan masalah kontroversial dan meminta mereka memperdebatkan adalah cara yang indah untuk memperkenalkan mereka dengan konsep memecahkan konflik tanpa kekerasan. Memang, orang akan berharap bahwa jika sekolah-sekolah menjadikan hal ini prioritas utama maka ia. akan memiliki dampak yang bermanfaat bagi keluarga itu sendiri. Saat melihat orang tuanya bertengkar, seorang anak yang telah memahami nilai sebuah dialog secara naluriah akan berkata, "Oh, bukan. Bukan begitu caranya. Kalian harus bicara, memperbincangkan sesuatu dengan layak."

Akhirnya, penting pula bagi kita untuk menghapus semua kecenderungan yang mengajarkan sesama dalam cahaya yang negatif, dari kurikulum sekolah. Tak diragukan lagi, dalam sejumlah bagian dunia pengajaran sejarah, misalnya, justru memelihara sikap munafik dan rasisme terhadap masyarakat lain. Tentu saja ini keliru. la tak menyumbangkan apa pun bagi kebahagiaan manusia. Sekarang terlebih lagi kita perlu memperlihatkan kepada anak-anak kita bahwa perbedaan antara "negeri kita" dan "negeri Anda", "agama saya" dan "agama Anda", hanyalah pertimbangan kedua. Sebaliknya, kita harus mendesakkan pengamatan bahwa hak saya bagi kebahagiaan sama kadarnya dengan hak sesama. Bukannya saya berkeyakinan bahwa kita harus mendidik anak-anak agar meninggalkan atau mengabaikan kultur dan tradisi sejarah mereka. Sebaliknya, yang penting adalah menanamkan hal ini ke dalam benak mereka. Baik bagi anak-anak untuk mencintai negaranya, agama mereka, kultur mereka, dan seterusnya. Namun bahaya akan datang jika hal ini berkembang menjadi nasionalisme yang kerdil, etnosentrisitas, dan kemunafikan religius. Contoh Mahatma Gandhi amat penting di sini. Walaupun dia mengenyam pendidikan Barat yang tinggi, dia tidak pernah melupakan atau menjadi terasing dari kekayaan warisan kultur India miliknya….


Sumber : http://www.semipalar.net
Reade More...

Pendidikan Sebagai Investasi Jangka Panjang

Profesor Toshiko Kinosita mengemukakan bahwa sumber daya manusia Indonesia masih sangat lemah untuk mendukung perkembangan industri dan ekonomi. Penyebabnya karena pemerintah selama ini tidak pernah menempatkan pendidikan sebagai prioritas terpenting. Tidak ditempatkannya pendidikan sebagai prioritas terpenting karena masyarakat Indonesia, mulai dari yang awam hingga politisi dan pejabat pemerintah, hanya berorientasi mengejar uang untuk memperkaya diri sendiri dan tidak pernah berfikir panjang (Kompas, 24 Mei 2002).

Pendapat Guru Besar Universitas Waseda Jepang tersebut sangat menarik untuk dikaji mengingat saat ini pemerintah Indonesia mulai melirik pendidikan sebagai investasi jangka panjang, setelah selama ini pendidikan terabaikan. Salah satu indikatornya adalah telah disetujuinya oleh MPR untuk memprioritaskan anggaran pendidikan minimal 20 % dari APBN atau APBD. Langkah ini merupakan awal kesadaran pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka pangjang. Sedikitnya terdapat tiga alasan untuk memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

Pertama, pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif.

Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan. Oleh karena itu salah satu tujuan yang harus dicapai oleh pendidikan adalah mengembangkan keterampilan hidup. Inilah sebenarnya arah kurikulum berbasis kompetensi, pendidikan life skill dan broad based education yang dikembangkan di Indonesia akhir-akhir ini. Di Amerika Serikat (1992) seseorang yang berpendidikan doktor penghasilan rata-rata per tahun sebesar 55 juta dollar, master 40 juta dollar, dan sarjana 33 juta dollar. Sementara itu lulusan pendidikan lanjutan hanya berpanghasilan rata-rata 19 juta dollar per tahun. Pada tahun yang sama struktur ini juga terjadi di Indonesia. Misalnya rata-rata, antara pedesaan dan perkotaan, pendapatan per tahun lulusan universitas 3,5 juta rupiah, akademi 3 juta rupiah, SLTA 1,9 juta rupiah, dan SD hanya 1,1 juta rupiah.

Para penganut teori human capital berpendapat bahwa pendidikan adalah sebagai investasi sumber daya manusia yang memberi manfaat moneter ataupun non-moneter. Manfaat non-meneter dari pendidikan adalah diperolehnya kondisi kerja yang lebih baik, kepuasan kerja, efisiensi konsumsi, kepuasan menikmati masa pensiun dan manfaat hidup yang lebih lama karena peningkatan gizi dan kesehatan. Manfaat moneter adalah manfaat ekonomis yaitu berupa tambahan pendapatan seseorang yang telah menyelesaikan tingkat pendidikan tertentu dibandingkan dengan pendapatan lulusan pendidikan dibawahnya. (Walter W. McMahon dan Terry G. Geske, Financing Education: Overcoming Inefficiency and Inequity, USA: University of Illionis, 1982, h.121).

Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional, terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan maka semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.
Nilai

Balik Pendidikan
Kedua, investasi pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia kerja. Di negara-negara sedang berkembang umumnya menunjukkan nilai balik terhadap investasi pendidikan relatif lebih tinggi dari pada investasi modal fisik yaitu 20 % dibanding 15 %. Sementara itu di negara-negara maju nilai balik investasi pendidikan lebih rendah dibanding investasi modal fisik yaitu 9 % dibanding 13 %. Keadaan ini dapat dijelaskan bahwa dengan jumlah tenaga kerja terdidik yang terampil dan ahli di negara berkembang relatif lebih terbatas jumlahnya dibandingkan dengan kebutuhan sehingga tingkat upah lebih tinggi dan akan menyebabkan nilai balik terhadap pendidikan juga tinggi (Ace Suryadi, Pendidikan, Investasi SDM dan Pembangunan: Isu, Teori dan Aplikasi. Balai Pustaka: Jakarta, 1999, h.247).

Pilihan investasi pendidikan juga harus mempertimbangkan tingkatan pendidikan. Di Asia nilai balik sosial pendidikan dasar rata-rata sebesar 27 %, pendidikan menengah 15 %, dan pendidikan tinggi 13 %. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka manfaat sosialnya semakin kecil. Jelas sekali bahwa pendidikan dasar memberikan manfaat sosial yang paling besar diantara tingkat pendidikan lainnya. Melihat kenyataan ini maka struktur alokasi pembiayaan pendidikan harus direformasi. Pada tahun 1995/1996 misalnya, alokasi biaya pendidikan dari pemerintah Indonesia untuk Sekolah Dasar Negeri per siswa paling kecil yaitu rata-rata hanya sekirat 18.000 rupiah per bulan, sementara itu biaya pendidikan per siswa di Perguruan Tinggi Negeri mendapat alokasi sebesar 66.000 rupiah per bulan. Dirjen Dikti, Satrio Sumantri Brojonegoro suatu ketika mengemukakan bahwa alokasi dana untuk pendidikan tinggi negeri 25 kali lipat dari pendidikan dasar. Hal ini menunjukkan bahwa biaya pendidikan yang lebih banyak dialokasikan pada pendidikan tinggi justru terjadi inefisiensi karena hanya menguntungkan individu dan kurang memberikan manfaat kepada masyarakat.

Reformasi alokasi biaya pendidikan ini penting dilakukan mengingat beberapa kajian yang menunjukkan bahwa mayoritas yang menikmati pendidikan di PTN adalah berasal dari masyarakat mampu. Maka model pembiayaan pendidikan selain didasarkan pada jenjang pendidikan (dasar vs tinggi) juga didasarkan pada kekuatan ekonomi siswa (miskin vs kaya). Artinya siswa di PTN yang berasal dari keluarga kaya harus dikenakan biaya pendidikan yang lebih mahal dari pada yang berasal dari keluarga miskin. Model yang ditawarkan ini sesuai dengan kritetia equity dalam pembiayaan pendidikan seperti yang digariskan Unesco.

Itulah sebabnya Profesor Kinosita menyarankan bahwa yang diperlukan di Indonesia adalah pendidikan dasar dan bukan pendidikan yang canggih. Proses pendidikan pada pendidikan dasar setidaknnya bertumpu pada empat pilar yaitu learning to know, learning to do, leraning to be dan learning live together yang dapat dicapai melalui delapan kompetensi dasar yaitu membaca, menulis, mendengar, menutur, menghitung, meneliti, menghafal dan menghayal. Anggaran pendidikan nasional seharusnya diprioritaskan untuk mengentaskan pendidikan dasar 9 tahun dan bila perlu diperluas menjadi 12 tahun. Selain itu pendidikan dasar seharusnya “benar-benar” dibebaskan dari segala beban biaya. Dikatakan “benar-benar” karena selama ini wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pemerintah tidaklah gratis. Apabila semua anak usia pendidikan dasar sudah terlayani mendapatkan pendidikan tanpa dipungut biaya, barulah anggaran pendidikan dialokasikan untuk pendidikan tingkat selanjutnya.
Fungsi

Non Ekonomi
Ketiga, investasi dalam bidang pendidikan memiliki banyak fungsi selain fungsi teknis-ekonomis yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan. Fungsi sosial-kemanusiaan merujuk pada kontribusi pendidikan terhadap perkembangan manusia dan hubungan sosial pada berbagai tingkat sosial yang berbeda. Misalnya pada tingkat individual pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan dirinya secara psikologis, sosial, fisik dan membantu siswa mengembangkan potensinya semaksimal mungkin (Yin Cheong Cheng, School Effectiveness and School-Based Management: A Mechanism for Development, Washington D.C: The Palmer Press, 1996, h.7).

Fungsi politis merujuk pada sumbangan pendidikan terhadap perkembangan politik pada tingkatan sosial yang berbeda. Misalnya pada tingkat individual, pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan sikap dan keterampilan kewarganegaraan yang positif untuk melatih warganegara yang benar dan bertanggung jawab. Orang yang berpendidikan diharapkan lebih mengerti hak dan kewajibannya sehingga wawasan dan perilakunya semakin demoktratis. Selain itu orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara lebih baik dibandingkan dengan yang kurang berpendidikan.

Fungsi budaya merujuk pada sumbangan pendidikan pada peralihan dan perkembangan budaya pada tingkatan sosial yang berbeda. Pada tingkat individual, pendidikan membantu siswa untuk mengembangkan kreativitasnya, kesadaran estetis serta untuk bersosialisasi dengan norma-norma, nilai-nilai dan keyakinan sosial yang baik. Orang yang berpendidikan diharapkan lebih mampu menghargai atau menghormati perbedaan dan pluralitas budaya sehingga memiliki sikap yang lebih terbuka terhadap keanekaragaman budaya. Dengan demikian semakin banyak orang yang berpendidikan diharapkan akan lebih mudah terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya akan terjadi integrasi budaya nasional atau regional.

Fungsi kependidikan merujuk pada sumbangan pendidikan terhadap perkembangan dan pemeliharaan pendidikan pada tingkat sosial yang berbeda. Pada tingkat individual pendidikan membantu siswa belajar cara belajar dan membantu guru cara mengajar. Orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran untuk belajar sepanjang hayat (life long learning), selalu merasa ketinggalan informasi, ilmu pengetahuan serta teknologi sehingga terus terdorong untuk maju dan terus belajar.

Di kalangan masyarakat luas juga berlaku pendapat umum bahwa semakin berpendidikan maka makin baik status sosial seseorang dan penghormatan masyarakat terhadap orang yang berpendidikan lebih baik dari pada yang kurang berpendidikan. Orang yang berpendidikan diharapkan bisa menggunakan pemikiran-pemikirannya yang berorientasi pada kepentingan jangka panjang. Orang yang berpendidikan diharapkan tidak memiliki kecenderungan orientasi materi/uang apalagi untuk memperkaya diri sendiri.

Kesimpulan
Jelaslah bahwa investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu perkembangan ekonomi. Selama orde baru kita selalu bangga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun pertumbuhan ekonomi yang tinggi itu hancur lebur karena tidak didukung oleh adanya sumber daya manusia yang berpendidikan. Orde baru banyak melahirkan orang kaya yang tidak memiliki kejujuran dan keadilan, tetapi lebih banyak lagi melahirkan orang miskin. Akhirnya pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati sebagian orang dan dengan tingkat ketergantungan yang amat besar.

Perkembangan ekonomi akan tercapai apabila sumber daya manusianya memiliki etika, moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan yang baik. Inilah saatnya bagi negeri ini untuk merenungkan bagaimana merencanakan sebuah sistem pendidikan yang baik untuk mendukung perkembangan ekonomi. Selain itu pendidikan juga sebagai alat pemersatu bangsa yang saat ini sedang diancam perpecahan. Melalui fungsi-fungsi pendidikan di atas yaitu fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya, dan fungsi kependidikan maka negeri ini dapat disatukan kembali. Dari paparan di atas tampak bahwa pendidikan adalah wahana yang amat penting dan strategis untuk perkembangan ekonomi dan integrasi bangsa. Singkatnya pendidikan adalah sebagai investasi jangka panjang yang harus menjadi pilihan utama.

Bila demikian, ke arah mana pendidikan negeri ini harus dibawa? Bagaimana merencanakan sebuah sistem pendidikan yang baik? Marilah kita renungkan bersama.


Sumber artikel : Drs. Nurkolis, MM
Reade More...

Tahun 2020 Indonesia Kehabisan Guru

Hari-hari terakhir ini sedang gencar ditayangkan dua iklan layanan masyarakat di setasiun-stasiun televisi, baik TVRI maupun stasiun televisi swasta. Iklan yang satu berisi pesan tentang anak asuh dan yang lain melukiskan kekurangan guru di negeri kita tercinta ini. Walaupun hanya berdurasi beberapa detik, kedua iklan ini cukup mengundang perhatian, terutama iklan yang disebutkan terakhir.

Kekurangan guru. Sungguh sebuah realitas potret pendidikan kita (salah satu sisi) yang sangat menyedihkan. Betapa tidak, pendidikan adalah modal utama terciptanya kemajuan peradaban sebuah bangsa. Di pihak lain, guru sebagai tenaga profesional di bidang ini justru jumlahnya semakin langka.

Lalu, apa jadinya jika pada tahun-tahun mendatang tidak mudah dijumpai sosok guru? Barangkali Anda semua sudah tahu jawabannya. Sudah pasti peradapan kebudayaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini semakin parah daripada kondisi sekarang. Mengapa sampai terjadi kondisi seperti ini?

KILAS BALIK
Keadaan pendidikan seperti dipaparkan pada bagian sebelumnya tentu tidak terjadi bagitu saja. Hal itu pasti ada pemicunya. Penyebab kekeurangan guru yang akan saya paparkan di sini bukan berasal dari hasil penelitian mendalam, tetapi sekadar pengamatan sekilas dan dugaan. Penyebab penurunan jumlah sumber daya manusia (SDM), dalam hal ini guru, akhir-akhir adalah ditutupnya lembaga-lembaga pendidikan keguruan.

Pada paruh pertama tahun 1990-an semua Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dan Pendidikan Guru Agama (PGA) ditutup. Penutupan lembaga pendidikan tersebut beralasan bahwa jenjang pendidikan dasar sudah tidak layak lagi diajar oleh guru-guru tamatan SPG yang notabene hanya berjenjang pendidikan menengah. Sebagai gantinya dibukalah Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Selain itu, sebelum penutupan lembaga-lembaga pendidikan keguruan itu didahului dengan lahirnya sebuah kebijakan yang menetapkan bahwa lulusan SPG tidak otomatis atau langsung diangkat sebagai pegawai negeri, kecualai beberapa orang siswa berprestasi pada tiap angkatan. Akibatnya, banyak lulusan SPG yang beralih ke profesi lain, misalnya pekerja pabrik atau tambak. Fakta seperti ini sangat disayangkan karena para siswa SPG adalah siswa pilihan. Lulusan SLTP yang dapat diterima di SPG adalah siswa yang mempunyai NEM minimum 42,00 dan harus melalui ujian saringan yang bertahap-tahap. Hal itu menunjukkan bahwa yang dapat d iterima di SPG adalah manusia-manusia cerdas dan pilihan. Jadi, mereka sebenarnya adalah tenaga-tenaga potensial.

Berikutnya, menjelang akhir tahun 2000, semua IKIP di Indonesia berubah menjadi universitas meskipun masih ada beberapa STKIP dan FKIP di universitas-universitas. Perubahan status ini tentunya diikuti juga perubahan visi dan misi. Semula berstatus Lembaga Pendidikan Tinggi Keguruan (LPTK)sebagai pencetak tenaga-tenaga pendidik profesional berubah menjadi universitas yang mencetak sarjana-sarjana ilmu murni. Barangkali kebijakan ini bertujuan untuk mencapai target sarjana-sarjana andal di bidang IPTEK dalam rangka menyongsong lahirnya Negara Indonesia sebagai negara maju berbasis teknologi. Obsesi seperti ini sangat bagus. Akan tetapi, penyakit latah bangsa Indonesia ini sukar sekali hilang. Artinya, pada waktu kibijakan perubahan status IKIP menjadi universitas itu disetujui, seharusnya beberapa IKIP di Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang sudah berkualitas tetap dipertahankan. Dengan demikian, jumlah guru nantinya tetap tercukupi karena sampai kapan pun sektor pendidikan di sebu ah bangsa tidak akan ditutup. Hal itu berarti bahwa sampai kapan pun tenaga guru masih dibutuhkan.

APA SOLUSINYA
Kekurangan guru, seperti diilustrasikan dalam iklan layanan masyarakat di televisi, baru terjadi pada jenjang pendidikan dasar. Apabila diamati, fenomena ini cukup realistis menggingat penutupan SPG dan PGA sudah hampir sepuluh tahun yang lalu. Lulusan PGSD pun tidak semuanya dapat diterima sebagai pegawai negeri. Sementara itu, pada jenjang pendidikan menengah fenomena kekurangan guru masih belum terasakan. Hal itu wajar karena penutupan IKIP-IKIP baru dua tiga tahun terakhir. BISAKAH ANDA BAYANGKAN PADA TAHUN 2020 MENDATANG?

Untuk mengatasi persoalan kekurangan guru pada jenjang pendidikan dasar, barangkali buah pikiran saya ini dapat dijadikan bahan diskusi. Setelah kebijakan yang menghentikan pengangkatan tenaga guru sekolah dasar (SD), banyak lulusan SPG atau PGA beralih profesi ke bidang lain. Hal itu seharusnya tidak boleh terjadi mengingat mereka adalah tenaga-tenaga pilihan. Ditambah lagi oleh sistem penerimaan mahasiswa PGSD. Dari awal dibukanya, PGSD menerima mahasiswa dari lulusan SMA. Materi soal tesnya pun disesuaikan dengan standar pengajaran di SLTA umum. Tentu saja hal ini merupakan kendala bagi lulusan SPG atau PGA untuk bersaing dengan lulusan SMA karena materi yang diajarkan di SLTA umum dan kejuruan sudah barang tentu berbeda. Akhirnya, para lulusasan SPG jarang yang diterima.

Pada saat perekrutan mahasiswa PGSD seharusnya yang diutamakan terlebih dahulu adalah lulusan SPG atau PGA. Baru kemudian setelah semua lulusan SPG atau PGA ini sudah habis, perekrutan dibuka untuk lulusan SMA.

Akhirnya, untuk mengatasi persoalan kekurangan guru SD, mengapa tidak dicoba untuk memanggil kembali lulusan SPG dan PGA yang belum sempat diterima sebagai guru negeri? Beri mereka beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di PGSD atau STKIP. Setelah lulus langsung diangkat sebagai tenaga guru negeri.


Sumber Artikel : Mochammad Asyhar
Reade More...

Friday, April 3, 2009

Pendidikan Nasional Yang Bermoral

Memang harus kita akui ada diantara (oknum) generasi muda saat ini yang mudah emosi dan lebih mengutamakan otot daripada akal pikiran. Kita lihat saja, tawuran bukan lagi milik pelajar SMP dan SLTA tapi sudah merambah dunia kampus (masih ingat kematian seorang mahasiswa di Universitas Jambi, awal tahun 2002 akibat perkelahian didalam kampus). Atau kita jarang (atau belum pernah) melihat demonstrasi yang santun dan tidak menggangu orang lain baik kata-kata yang diucapkan dan prilaku yang ditampilkan. Kita juga kadang-kadang jadi ragu apakah demonstrasi yang dilakukan mahasiswa murni untuk kepentingan rakyat atau pesanan sang pejabat.

Selain itu, berita-berita mengenai tindakan pencurian kendaraan baik roda dua maupun empat, penguna narkoba atau bahkan pengedar, pemerasan dan perampokan yang hampir setiap hari mewarnai tiap lini kehidupan di negara kita tercinta ini banyak dilakukan oleh oknum golongan terpelajar. Semua ini jadi tanda tanya besar kenapa hal tersebut terjadi?. Apakah dunia Pendidikan (dari SD sampai PT) kita sudah tidak lagi mengajarkan tata susila dan prinsip saling sayang - menyayangi kepada siswa atau mahasiswanya atau kurikulum pendidikan tinggi sudah melupakan prinsip kerukunan antar sesama? Atau inikah hasil dari sistim pendidikan kita selama ini ? atau Inikah akibat perilaku para pejabat kita?

Dilain pihak, tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme yang membuat bangsa ini morat-marit dengan segala permasalahanya baik dalam bidang keamanan, politik, ekonomi, sosial budaya serta pendidikan banyak dilakukan oleh orang orang yang mempunyai latar belakang pendidikan tinggi baik dalam negri maupun luar negri. Dan parahnya, era reformasi bukannya berkurang tapi malah tambah jadi. Sehingga kapan krisis multidimensi inI akan berakhir belum ada tanda-tandanya.

PERLU PENDIDIKAN YANG BERMORAL
Kita dan saya sebagai Generasi Muda sangat perihatin dengan keadaan generasi penerus atau calon generasi penerus Bangsa Indonesai saat ini, yang tinggal, hidup dan dibesarkan di dalam bumi republik ini. Untuk menyiapkan generasi penerus yang bermoral, beretika, sopan, santun, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa perlu dilakukan hal-hal yang memungkin hal itu terjadi walaupun memakan waktu lama.

Pertama, melalui pendidikan nasional yang bermoral (saya tidak ingin mengatakan bahwa pendidikan kita saat ini tidak bermoral, namun kenyataanya demikian di masyarakat). Lalu apa hubungannya Pendidikan Nasional dan Nasib Generasi Penerus? Hubungannya sangat erat. Pendidikan pada hakikatnya adalah alat untuk menyiapkan sumber daya manusia yang bermoral dan berkualitas unggul. Dan sumber daya manusia tersebut merupakan refleksi nyata dari apa yang telah pendidikan sumbangankan untuk kemajuan atau kemunduran suatu bangsa. Apa yang telah terjadi pada Bangsa Indonesia saat ini adalah sebagai sumbangan pendidikan nasional kita selama ini.

Pendidikan nasional selama ini telah mengeyampingkan banyak hal. Seharusnya pendidikan nasional kita mampu menciptakan pribadi (generasi penerus) yang bermoral, mandiri, matang dan dewasa, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok.Tapi kenyataanya bisa kita lihat saat ini. Pejabat yang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme baik di legislative, ekskutif dan yudikatif semuanya orang-orang yang berpendidikan bahkan tidak tanggung-tanggung, mereka bergelar dari S1 sampai Prof. Dr. Contoh lainnya, dalam bidang politik lebih parah lagi, ada partai kembar , anggota dewan terlibat narkoba, bertengkar ketika sidang, gontok-gontokan dalam tubuh partai karena memperebutkan posisi tertentu (Bagaimana mau memperjuangkan aspirasi rakyat kalau dalam diri partai saja belum kompak).

Dan masih ingatkah ketika terjadi jual beli kata-kata umpatan ("bangsat") dalam sidang kasus Bulog yang dilakukan oleh orang-orang yang mengerti hukum dan berpendidikan tinggi. Apakah orang-orang seperti ini yang kita andalkan untuk membawa bangsa ini kedepan? Apakah mereka tidak sadar tindak-tanduk mereka akan ditiru oleh generasi muda saat ini dimasa yang akan datang? Dalam dunia pendidikan sendiri terjadi penyimpangan-penyimpang yang sangat parah seperti penjualan gelar akademik dari S1 sampai S3 bahkan professor (dan anehnya pelakunya adalah orang yang mengerti tentang pendidikan), kelas jauh, guru/dosen yang curang dengan sering datang terlambat untuk mengajar, mengubah nilai supaya bisa masuk sekolah favorit, menjiplak skripsi atau tesis, nyuap untuk jadi pegawai negeri atau nyuap untuk naik pangkat sehingga ada kenaikan pangkat ala Naga Bonar.

Di pendidikan tingkat menengah sampai dasar, sama parahnya, setiap awal tahun ajaran baru. Para orang tua murid sibuk mengurusi NEM anaknya (untungsnya, NEM sudah tidak dipakai lagi, entah apalagi cara mereka), kalau perlu didongkrak supaya bisa masuk sekolah-sekolah favorit. Kalaupun NEM anaknya rendah, cara yang paling praktis adalah mencari lobby untuk memasukan anaknya ke sekolah yang diinginkan, kalau perlu nyuap. Perilaku para orang tua seperti ini (khususnya kalangan berduit) secara tidak langsung sudah mengajari anak-anak mereka bagaimana melakukan kecurangan dan penipuan. (makanya tidak aneh sekarang ini banyak oknum pejabat jadi penipu dan pembohong rakyat). Dan banyak lagi yang tidak perlu saya sebutkan satu per satu dalam tulisan ini.

Kembali ke pendidikan nasional yang bermoral (yang saya maksud adalah pendidikan yang bisa mencetak generasi muda dari SD sampai PT yang bermoral. Dimana proses pendidikan harus bisa membawa peserta didik kearah kedewasaan, kemandirian dan bertanggung jawab, tahu malu, tidak plin-plan, jujur, santun, berahklak mulia, berbudi pekerti luhur sehingga mereka tidak lagi bergantung kepada keluarga, masyarakat atau bangsa setelah menyelesaikan pendidikannya.Tetapi sebaliknya, mereka bisa membangun bangsa ini dengan kekayaan yang kita miliki dan dihargai didunia internasional. Kalau perlu bangsa ini tidak lagi mengandalkan utang untuk pembangunan. Sehingga negara lain tidak seenaknya mendikte Bangsa ini dalam berbagai bidang kehidupan.

Dengan kata lain, proses transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik harus dilakukan dengan gaya dan cara yang bermoral pula. Dimana ketika berlangsung proses tranformasi ilmu pengetahuan di SD sampai PT sang pendidik harus memiliki moralitas yang bisa dijadikan panutan oleh peserta didik. Seorang pendidik harus jujur, bertakwa, berahklak mulia, tidak curang, tidak memaksakan kehendak, berperilaku santun, displin, tidak arogan, ada rasa malu, tidak plin plan, berlaku adil dan ramah di dalam kelas, keluarga dan masyarakat. Kalau pendidik mulai dari guru SD sampai PT memiliki sifat-sifat seperti diatas. Negara kita belum tentu morat-marit seperti ini.

Kedua, Perubahan dalam pendidikan nasional jangan hanya terpaku pada perubahan kurikulum, peningkatan anggaran pendidikan, perbaikan fasilitas. Misalkan kurikulum sudah dirubah, anggaran pendidikan sudah ditingkatkan dan fasilitas sudah dilengkapi dan gaji guru/dosen sudah dinaikkan, Namun kalau pendidik (guru atau dosen) dan birokrat pendidikan serta para pembuat kebijakan belum memiliki sifat-sifat seperti diatas, rasanya perubahan-perubahan tersebut akan sia-sia. Implementasi di lapangan akan jauh dari yang diharapkan Dan akibat yang ditimbulkan oleh proses pendidikan pada generasi muda akan sama seperti sekarang ini. Dalam hal ini saya tidak berpretensi menyudutkan guru atau dosen dan birokrat pendidikan serta pembuat kebijakan sebagai penyebab terpuruknya proses pendidikan di Indonesia saat ini. Tapi adanya oknum yang berperilaku menyimpang dan tidak bermoral harus segera mengubah diri sedini mungkin kalau menginginkan generasi seperti diatas.

Selain itu, anggaran pendidikan yang tinggi belum tentu akan mengubah dengan cepat kondisi pendidikan kita saat ini. Malah anggaran yang tinggi akan menimbulkan KKN yang lebih lagi jika tidak ada kontrol yang ketat dan moralitas yang tinggi dari penguna anggaran tersebut. Dengan anggaran sekitar 6% saja KKN sudah merajalela, apalagi 20-25%.

Ketiga, Berlaku adil dan Hilangkan perbedaan. Ketika saya masih di SD dulu, ada beberapa guru saya sangat sering memanggil teman saya maju kedepan untuk mencatat dipapan tulis atau menjawab pertanyaan karena dia pintar dan anak orang kaya. Hal ini juga berlanjut sampai saya kuliah di perguruan tinggi. Yang saya rasakan adalah sedih, rendah diri, iri dan putus asa sehingga timbul pertanyaan mengapa sang guru tidak memangil saya atau yang lain. Apakah hanya yang pintar atau anak orang kaya saja yang pantas mendapat perlakuan seperti itu.? Apakah pendidikan hanya untuk orang yang pintar dan kaya? Dan mengapa saya tidak jadi orang pintar dan kaya seperti teman saya? Bisakah saya jadi orang pintar dengan cara yang demikian?

Dengan contoh yang saya rasakan ini (dan banyak contoh lain yang sebenarnya ingin saya ungkapkan), saya ingin memberikan gambaran bahwa pendidikan nasional kita telah berlaku tidak adil dan membuat perbedaan diantara peserta didik. Sehingga generasi muda kita secara tidak langsung sudah diajari bagaimana berlaku tidak adil dan membuat perbedaan. Jadi, pembukaan kelas unggulan atau kelas akselerasi hanya akan membuat kesenjangan sosial diantara peserta didik, orang tua dan masyarakat. Yang masuk di kelas unggulan belum tentu memang unggul, tetapi ada juga yang diunggul-unggulkan karena KKN. Yang tidak masuk kelas unggulan belum tentu karena tidak unggul otaknya tapi karena dananya tidak unggul. Begitu juga kelas akselerasi, yang sibuk bukan peserta didik, tapi para orang tua mereka mencari jalan bagaimana supaya anaknya bisa masuk kelas tersebut.

Kalau mau membuat perbedaan, buatlah perbedaan yang bisa menumbuhkan peserta didik yang mandiri, bermoral. dewasa dan bertanggungjawab. Jangan hanya mengadopsi sistem bangsa lain yang belum tentu cocok dengan karakter bangsa kita. Karena itu, pembukaan kelas unggulan dan akselerasi perlu ditinjau kembali kalau perlu hilangkan saja.

Contoh lain lagi , seorang dosen marah-marah karena beberapa mahasiswa tidak membawa kamus. Padahal Dia sendiri tidak pernah membawa kamus ke kelas. Dan seorang siswa yang pernah belajar dengan saya datang dengan menangis memberitahu bahwa nilai Bahasa Inggrisnya 6 yang seharusnya 9. Karena dia sering protes pada guru ketika belajar dan tidak ikut les dirumah guru tersebut. Inikan! contoh paling sederhana bahwa pendidikan nasional kita belum mengajarkan bagaimana berlaku adil dan menghilangkan Perbedaan.

PEJABAT HARUS SEGERA BERBENAH DIRI DAN MENGUBAH PERILAKU
Kalau kita menginginkan generasi penerus yang bermoral, jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok. Maka semua pejabat yang memegang jabatan baik legislative, ekskutif maupun yudikatif harus berbenah diri dan memberi contoh dulu bagaimana jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berperilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok kepada generasi muda mulai saat ini.

Karena mereka semua adalah orang-orang yang berpendidikan dan tidak sedikit pejabat yang bergelar Prof. Dr. (bukan gelar yang dibeli obral). Mereka harus membuktikan bahwa mereka adalah hasil dari sistim pendidikan nasional selama ini. Jadi kalau mereka terbukti salah melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme, jangan cari alasan untuk menghindar. Tunjukan bahwa mereka orang yang berpendidikan , bermoral dan taat hukum. Jangan bohong dan curang. Apabila tetap mereka lakukan, sama saja secara tidak langsung mereka (pejabat) sudah memberikan contoh kepada generasi penerus bahwa pendidikan tinggi bukan jaminan orang untuk jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berprilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok. Jadi jangan salahkan jika generasi mudah saat ini meniru apa yang mereka (pejabat) telah lakukan . Karena mereka telah merasakan, melihat dan mengalami yang telah pejabat lakukan terhadap bangsa ini.

Selanjutnya, semua pejabat di negara ini mulai saat ini harus bertanggungjawab dan konsisten dengan ucapannya kepada rakyat. Karena rakyat menaruh kepercayaan terhadap mereka mau dibawah kemana negara ini kedepan. Namun perilaku pejabat kita, lain dulu lain sekarang. Sebelum diangkat jadi pejabat mereka umbar janji kepada rakyat, nanti begini, nanti begitu. Pokoknya semuanya mendukung kepentingan rakyat. Dan setelah diangkat, lain lagi perbuatannya. Contoh sederhana, kita sering melihat di TV ruangan rapat anggota DPR (DPRD) banyak yang kosong atau ada yang tidur-tiduran. Sedih juga melihatnya. Padahal mereka sudah digaji, bagaimana mau memperjuangkan kepentingan rakyat. Kalau ke kantor hanya untuk tidur atau tidak datang sama sekali. Atau ada pengumuman di Koran, radio atau TV tidak ada kenaikan BBM, TDL atau tariff air minum. Tapi beberapa minggu atau bulan berikutnya, tiba-tiba naik dengan alasan tertentu. Jadi jangan salahkan mahasiswa atau rakyat demonstrasi dengan mengeluarkan kata-kata atau perilaku yang kurang etis terhadap pejabat. Karena pejabat itu sendiri tidak konsisten. Padahal pejabat tersebut seorang yang bergelar S2 atau bahkan Prof. Dr. Inikah orang-orang yang dihasilkan oleh pendidikan nasional kita selama ini?

Harapan
Dengan demikian, apabila kita ingin mencetak generasi penerus yang mandiri, bermoral, dewasa dan bertanggung jawab. Konsekwensinya, Semua yang terlibat dalam dunia pendidikan Indonesia harus mampu memberikan suri tauladan yang bisa jadi panutan generasi muda. jangan hanya menuntut generasi muda untuk berperilaku jujur, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, berprilaku santun, bermoral, tahu malu dan tidak arogan serta mementingkan kepentingan bangsa bukan pribadi atau kelompok.

Tapi para pemimpin bangsa ini tidak melakukannya. Maka harapan tinggal harapan saja. Karena itu, mulai sekarang, semua pejabat mulai dari level tertinggi hingga terendah di legislative, eksekutif dan yudikatif harus segera menghentikan segala bentuk petualangan mereka yang hanya ingin mengejar kepentingan pribadi atau kelompok sesaat dengan mengorbankan kepentingan negara. Sehingga generasi muda Indonesia memiliki panutan-panutan yang bisa diandalkan untuk membangun bangsa ini kedepan.


Sumber Artikel :
Penulis : Amirul Mukminin
Staf Pengajar UPT - Kebahasaan UNJA /ASM Jambi,
Manejer LPK Bahasa Inggris -MEC di Jambi
Reade More...
 
 
back to top